Bokor merupakan properti yang digunakan dalam tari pendet di Bali. Tari pendet sendiri seolah menjadi ikon kebudayaan di Pulau Dewata. Tarian ini akan ditarikan oleh sejumlah penari dengan menggunakan beberapa properti sekaligus dan bokor adalah salah satunya.
Tari pendet merupakan salah satu tarian yang paling tua di sana. Tarian ini tidak hanya populer di dalam negeri, tetapi juga di kalangan wisatawan mancanegara. Dahulunya, tari pendet menjadi hiburan masyarakat Hindu, namun sekarang menjadi hiburan serta menjadi tari selamat datang.
Bokor Adalah Salah Satu Properti yang Dipakai Penari
Tari pendet akan dibawakan oleh sejumlah perempuan yang masih belum menikah dan juga tidak sedang dalam masa datang bulan. Layaknya tari tradisional Bali lainnya, tari pendet juga sangat memikat dengan permainan gerakan mata para penari yang disebut dengan seledet.
Saat menari, para penari tari pendet akan membawa bokor. Bokor adalah piring cekung berukuran cukup besar.Tepian piring ini cukup lebar dan nantinya akan dibawa di tangan kanan penari. Bokor umumnya dihiasi dengan janur kuning dan di dalamnya ada bunga berbagai warna.
Bunga-bunga tersebut nanti akan ditaburkan di hadapan para tamu undangan yang menjadi simbol selamat datang. Para penari tari pendet saat sedang beraksi akan diiringi oleh musik tradisional Bali yang biasa disebut dengan gamelan.
Properti Tari Pendet Lainnya

Bisa dikatakan bokor adalah salah satu ciri tari pendet. Namun selain bokor, ada pula properti lain yang dikenakan oleh para penari. Masing-masing properti tersebut tentunya memiliki fungsi dan makna tersendiri sebagaimana yang ada dalam penjelasan di bawah ini.
1. Gelang
Kalau untuk saat ini, gelang jarang dipakai oleh penari tari pendet. Gelang tersebut biasanya terbuat dari perak yang kemudian dilapisi dengan warna emas. Apabila dipadukan dengan kostum yang biasa dipakai, sudah tentu para penari tersebut akan tampak lebih cantik dan lebih mewah.
2. Kostum
Kostum yang biasa dikenakan para penari tari pendet terdiri atas tiga bagian, yakni kemben, selendang, dan tapih. Kemben merupakan sebutan untuk atasan yang akan menutup tubuh bagian dada sampai pinggang si penari. Biasanya, bagian kostum ini berwarna emas atau merah.
Kemudian selendang kalau yang digunakan oleh penari tari pendet biasa disebut dengan kancrik prade. Ini adalah kain panjang yang digunakan dengan cara dililitkan pada tubuh sang penari, tepatnya di bagian pinggang. Umumnya, selendang ini berwarna kuning atau merah.
Lalu tapih, ini adalah pakaian yang bentuknya kain jarik. Tapih ini dihiasi dengan motif batik crapcrap yang nantinya akan dipakai sebagai bawahan para penari. Penggunaan kain ini akan dilengkapi dengan sabuk stagen yang akan berperan sebagai pengencang tapih.
3. Mahkota
Properti lainnya yang juga akan dikenakan penari tari pendet ialah mahkota. Selayaknya mahkota pada umumnya, mahkota ini juga akan dikenakan sebagai hiasan kepala.
Namun, mahkota pada tari pendet adalah mahkota yang berwarna kuning keemasan serta masih ditambah dengan hiasan bunga-bunga.
Bunga yang umum digunakan ialah bunga cempaka, bunga mawar, dan bunga kamboja putih. Untuk bentuk serta besarnya mahkota tersebut beragam, jadi bisa lebih disesuaikan dengan ukuran kepala serta kostum yang dikenakan penari.
Makna Tari Pendet
Tari pendet mempunyai makna yang cukup kompleks dengan salah satunya adalah sebagai bentuk rasa syukur atas kehadiran dewa di dunia ini. Selain itu, tari ini juga bermakna kehormatan yang juga ditujukan pada dewa yang telah memberikan berbagai hal terbaik untuk manusia.
Tari pendet juga mempunyai makna lain yang masih berhubungan dengan rasa suka cita dalam menyambut tamu dalam acara. Kegembiraan ini akan ditampakkan dengan simbol pemberian bunga serta janur kepada setiap tamu yang dilakukan dengan cara meletakkannya di hadapan mereka.
Selanjutnya, tari pendet juga memiliki makna tentang cara menjaga hubungan yang baik antara alam, manusia, dan Sang Pencipta. Semua makna tersebut disampaikan dalam gerakan yang disertai senyuman.
Gerakan Tari Pendet
Tari pendet pada awalnya ditujukan untuk ritual keagamaan yang akan dipentaskan menghadap pelinggih atau arah suci. Oleh karena itu, para penari yang menarikan tarian ini diharuskan menggunakan pakaian upacara serta riasan upacara keagamaan.
Tari pendet ini selain menggunakan bokor sebagai ciri khas, gerakan-gerakannya juga membuatnya menjadi lebih khas. Gerakan tersebut melibatkan hampir seluruh anggota tubuh para penari.
Kalau dilihat dari anggota tubuh yang digerakkan, maka gerakan tari pendet terbagi menjadi 7 sebagai berikut.
1. Gerakan Mata
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, hampir bisa dikatakan bahwa tarian Bali itu identik dengan gerakan mata yang sangat apik. Oleh sebab itu, tidak heran juga jika dikatakan bahwa lirikan mata atau gerakan mata menjadi salah satu ciri khas tari pendet.
Dalam tari ini, gerakan mata yang mengarah ke kiri serta ke kanan biasa disebut dengan nyeledet. Sementara itu, mata yang digerakkan secara berputar biasa disebut dengan ngiler.
Secara umum, gerakan mata tersebut akan dimainkan dengan tempo yang bervariasi mulai dari lambat hingga cepat.
2. Gerakan Leher
Untuk gerakan leher, kalau dalam tari pendet umum disebut dengan dedengkek. Gerakan ini terdiri atas gerakan leher yang menggeleng secara halus serta gerakan menggeleng yang dilakukan dengan tegas dan keras. Gerakan tersebut biasa disebut dengan uluwangsung.
3. Gerakan Mimik
Gerakan mimik ini tidak lain adalah ekspresi wajah. Penari tari pendet harus ekspresif. Gerakan mimik ini biasa disebut dengan encah cerengu yang terdiri atas mimik luru atau riang gembira serta kenjung manis atau wajah yang tersenyum.
4. Gerakan Badan
Biasanya, badan atau tubuh para penari tari pendet yang bergerak akan disebut dengan leluwesan. Gerakan ini meliputi gerakan ngejat pala atau pangkal lengan yang digerakkan.
5. Gerakan Jari
Gerakan jari pada tari pendet juga cukup mendetail. Gerakan pada bagian tubuh yang satu ini terbagi menjadi dua yakni gerakan dicakup atau nyakupbawa dan gerakan jari melambai atau ulap-ulap.
6. Gerakan Tangan
Seperti namanya, gerakan tangan ini meliputi tangan dan gerakan ini biasa disebut dengan pipeletan.
Gerakan tangan juga dibagi menjadi dua, yakni gerakan tangan yang berputar ke arah dalam yang disebut dengan luk nagastru yang gerakan tangan yang berputar ke arah luar yang disebut luk nerudut.
7. Gerakan Kaki
Terakhir, ada gerakan kaki yang umum disebut dengan gegayalan. Gerakan pada kaki terbagi menjadi beberapa bagian.
Pertama yakni gerakan telapak kaki sama serong, gerakan ngembang atau berjalan, gerakan berjalan ke arah depan, gerakan berjalan cepat, dan gerakan bergeser dengan cepat atau nyeregseg.
Tari pendet adalah tari yang dapat dilakukan oleh semua umur sehingga baik orang dewasa maupun anak-anak bisa melakukannya. Dalam menarikan tarian ini, pastikan memahami pola lantai tari pendet dan kenakan juga propertinya dengan bokor adalah salah satunya.