Tari Tambun dan Bungai Berasal dari Kalimantan, Ini Faktanya!

Tari Tambun dan Bungai Berasal dari Kalimantan, Ini Faktanya!

Tari Tambun dan Bungai berasal dari Kalimantan Tengah. Kesenian yang merupakan warisan budaya suku Dayak Ot Danum ini menjadi bagian dari kekayaan budaya di Indonesia. Sayangnya, belum banyak yang tahu mengenai asal tari Tambun dan Bungai serta legenda di balik gerakannya.

Di daerah asalnya, kesenian ini masih sering dipertunjukkan pada upacara adat dan berbagai kesempatan lainnya. Dengan gerakan yang khas, wajar jika tarian ini mampu menghipnotis setiap penonton. Simak fakta unik dan menarik seputar tari Tambun dan Bungai berikut ini.

Asal Usul Tari Tambun dan Bungai

Menurut legenda masyarakat, Tambun dan Bungai adalah dua kakak beradik yang memiliki sifat yang begitu luhur. Selain ramah, cerdas, bijaksana, gemar menolong, lemah lembut, dan berani, keduanya juga mempunyai ikatan batin yang sangat kuat.

Pada suatu ketika, datanglah musuh yang berniat merampas hasil panen milik rakyat di Kalimantan Tengah. Tambun dan Bungai dengan gagah berani mengalahkan musuh dan mengusir mereka dari tempat tersebut.

Bahkan, keduanya juga sering membela masyarakat dari para penjahat yang ingin merampas tanah milik masyarakat setempat. Karena keberanian dan tindakan heroik yang dilakukan oleh keduanya, Tambun dan Bungai dikenal sebagai pahlawan bagi rakyat setempat.

Dikutip dari beberapa sumber, keduanya mendapatkan gelar kehormatan dari Nyai Undang, raja yang masyhur di Pematang Sawah. Tambun memperoleh gelar Tumenggung Tambun Ringkin Duhun sedangkan Bungai mendapat gelar Tumenggung Bungai Andin Sindai.

Karena dianggap sebagai pahlawan, keberanian Tambun dan Bungai dalam mengalahkan musuh-musuhnya diabadikan dalam bentuk tarian. Tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan bagi keduanya sehingga generasi penerus bisa meneladani kisah kepahlawanan keduanya.

Dengan mengetahui asal tari Tambun dan Bungai, diharapkan generasi muda bisa mengenang dan menghormati jasa para leluhur di suku Dayak. Sehingga setiap kali tarian ini dipertunjukkan, penonton bisa mengenang budi baik para pahlawan dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

Fakta Seputar Tari Tambun dan Bungai

Setelah mengetahui asal usul Tari Tambun dan Bungai, kini saatnya untuk mengetahui fakta unik dan menarik mengenai kesenian khas suku Dayak ini. Ada beberapa fakta penting yang perlu diketahui, jadi simak poin-poin berikut ini:

1.     Tambun dan Bungai Bukan Tokoh Imajinasi

Sering muncul anggapan bahwa Tambun dan Bungai adalah sosok pahlawan seperti tokoh fiktif pada film-film modern. Faktanya, kedua kakak beradik ini merupakan sosok yang nyata dan pernah mendiami sebuah wilayah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Keduanya merupakan nenek moyang suku Dayak yang dikisahkan selalu menang dalam pertempuran melawan musuh. Mereka selalu berhasil menghalau musuh yang berusaha merampas tanah, hasil panen, dan harta benda masyarakat setempat.

2.     Tambun dan Bungai Tokoh Supranatural

Hingga saat ini suku Dayak Ot Danum dikenal memiliki kekuatan supranatural yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Wajar jika Tambun dan Bungai yang merupakan nenek moyang dari suku tersebut juga dianggap mempunyai kekuatan supranatural.

Bahkan, masyarakat setempat masih menganggap sakral lokasi peninggalan Tambun dan Bungai. Meskipun kondisinya sudah memprihatinkan, beberapa lokasi masih menjadi tempat larangan dan dianggap memiliki kekuatan magis.

3.     Mempunyai Gerakan Khas

Sesuai dengan asal tari Tambun dan Bungai yang menceritakan kisah kepahlawanan, gerakan tarian ini juga melambangkan sikap ksatria. Gerakan tarian ini didominasi oleh gerakan horizontal yang terlihat sangat harmonis yang menggambarkan pertarungan.

Kesenian ini juga mempersembahkan gerakan yang gagah, tegas, dan perkasa. Agar pesan dapat tersampaikan dengan baik pada penonton, penarik harus menunjukkan kekompakan dan keseragaman. Alhasil, setiap gerakan tari Tambun dan Bungai terlihat begitu memukau.

4.     Masih Dilestarikan Hingga Kini

Meskipun kisah kepahlawanan Tambun dan Bungai telah diceritakan selama beberapa abad, nyatanya tarian ini masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu bagian dari kebudayaan suku Dayak Ot Danum ini tidak hanya ditampilkan pada upacara adat, melainkan juga acara kebudayaan lain.

Tujuan utama dari pelestarian tari Tambun dan Bungai adalah agar jasa dan budi luhur keduanya terus dikenang bahkan oleh generasi muda. Dengan begitu, diharapkan para penonton yang menyaksikan bisa mengambil pelajaran dari pertunjukan tersebut.

5.     Dianggap Memiliki Nilai Magis

Masyarakat setempat percaya bahwa Tambun dan Bungai memiliki kekuatan magis. Oleh sebab itu, wajar jika tarian ini sering dianggap memiliki muatan magis pula. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa tari Tambun dan Bungai masih digelar pada acara adat suku Dayak Ot Danum.

Gerakan Tari Tambun dan Bungai

Pola lantai dan gerakan disesuaikan dengan asal tari Tambun dan Bungai yang mengisahkan kepahlawanan. Oleh sebab itu, wajar jika tarian ini mempertontonkan gerakan yang menonjolkan kegagahan dan ketegasan. Para pemain juga perlu mempertahankan kekompakan serta kelincahan.

Setiap gerakan menggambarkan seseorang yang tengah bertarung dan menunjukkan keperkasaan. Para penonton juga dapat menyaksikan penari yang seolah-olah menyerupai Tambun dan Bungai yang berani, bergerak dengan dinamis bak berada di medan pertempuran yang sesungguhnya.

Kendati menyuguhkan keperkasaan dan kegagahan, tarian yang menghadirkan pola lantai zig-zag ini bisa diperankan oleh pria dan wanita. Dalam beberapa pertunjukan, tarian juga dipersembahkan oleh perpaduan antara penari pria dan wanita.

Properti Tari Tambun dan Bungai

Selain gerakan yang menghipnotis, daya tarik tari Tambun dan Bungai juga terletak pada kostum serta properti yang digunakan. Oleh karenanya, penonton tidak hanya disuguhi gerakan yang khas tetapi juga kostum adat yang khas pula.

Selama pementasan, penari baik pria maupun wanita menggunakan pakaian adat Palangkaraya. Pakaian yang terinspirasi dari alam ini terbuat dari bahan alami, misalnya rompi yang terbuat dari serat daun lemba dan daun nanas.

Yang membuat kostum tarian lebih menarik adalah cat alami dan hiasan yang digunakan, misalnya uang logam, manik-manik, tempelan kulit trenggiling, hingga benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan magis. Beberapa penari juga terkadang menggunakan hiasan kepala dari bulu burung ruai.   

Selain mengenakan pakaian adat, para penari juga akan mengenakan berbagai jenis aksesoris seperti mandau dan tameng. Penggunaan mandau dan tameng juga tidak bisa dilepaskan dari asal tari Tambun dan Bungai.

  • Mandau adalah senjata berupa parang yang sering digunakan oleh suku Dayak untuk berbagai keperluan, seperti alat perlindungan dan pengusir binatang buas. Tak kalah menarik, mandau juga dianggap sebagai salah satu simbol persaudaraan.
  • Selain mandau, properti lain yang digunakan adalah tameng. Tameng berfungsi untuk melindungi diri dari serangan, baik musuh maupun hewan liar yang menyerang.

Tentu saja penggunaan properti ini sesuai dengan asal muasal tarian yang menceritakan kisah kepahlawanan dua bersaudara melawan musuh. Mandau dan tameng membuat setiap penari mampu menghayati filosofi dari setiap gerakan, sehingga menghadirkan tarian yang memukau bagi penonton.

Singkatnya, tari Tambun dan Bungai merupakan salah satu warisan budaya khas Kalimantan Tengah yang patut dilestarikan. Terinspirasi dari kisah nenek moyang, tarian ini senantiasa mengingatkan generasi muda akan asal tari Tambun dan Bungai yang menggambarkan keberanian.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *